MODEL EVALUASI ADDIE

Menurut Shelton, K dan Saltsman, G. (2008) model ADDIE ini merupakan model perancangan pembelajaran generik yang menyediakan sebuah proses terorganisasi dalam pembangunan bahan-bahan pembelajaran yang dapat digunakan baik untuk pembelajaran tradisional (tatap muka di kelas) maupun pembelajaran online. Peterson (2003) menyimpulkan bahwa model ADDIE adalah kerangka kerja sederhana yang berguna untuk merancang pembelajaran dimana prosesnya dapat diterapkan dalam berbagai pengaturan karena strukturnya yang umum.

Adapun mengenai asal-usul model ADDIE ini menurut Molenda (2003) tidak diciptakan oleh seseorang namun awalnya merupakan istilah sehari-hari yang digunakan untuk menggambarkan pendekatan secara sistematis dalam pengembangan pembelajaran. Menurut Molenda juga, model ADDIE ini sinonim dengan istilah Intructional System Development (ISD).

Di bawah ini merupakan skema mengenai tahapan-tahapan pelaksanaan evaluasi model ADDIE.

 

Gambar 1. Tahapan ADDIE

Dari skema model di atas dapat kita ketahui bahwa terdapat beberapa langkah – langkah di dalam melaksanakan evaluasi model ADDIE ini. Adapaun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

ANALISIS (ANALYSIS)

Dalam model ADDIE, analisis merupakan fase pertama yang harus dilakukan. Peterson (2003) mengatakan bahwa dalam fase ini yang menjadi perhatian utama bagi perancang adalah target pembelajarnya. Shelton, K. dan Saltsman, G. (2008) menyebutkan ada tiga segmen yang harus dianalisis yaitu pembelajar, pembelajaran, serta media (online) untuk menyampaikan bahan ajarnya.

Dari uraian di atas maka langkah-langkah dalam fase analisis ini setidaknya adalah:

  • Menganalisis pembelajar;
  • Menentukan materi ajar;
  • Menentukan standar kompetensi (goal) yang akan dicapai;
  • Menentukan media yang akan digunakan.

DESAIN (DESIGN)

Perancangan dilakukan berdasarkan apa yang telah dirumuskan dalam fase analisis. Shelton, K. dan Saltsman, G. (2008) menyatakan bahwa fase perancangan adalah analog dengan pembuatan silabus. Dalam silabus tersebut harus memuat informasi kontak, tujuan-tujuan pembelajaran, persyaratan kehadiran, kebijakan keterlambatan pekerjaan, jadwal pembelajaran, pengarahan, alat bantu komunikasi, kebijakan teknologi, serta desain antar muka untuk pembelajaran online. Peterson (2003) menyatakan bahwa dalam fase perancangan termasuk di dalamnya kegiatan mengidentifikasi tujuan-tujuan (objectives), menentukan strategi pembelajaran yang akan digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, menentukan bagaimana tujuan-tujuan tersebut dinilai serta memilih bentuk penilaiannnya.

Dari uraian tersebut di atas maka dalam fase perancangan dilakukan langkah-langkah:

  • Membuat silabus yang di dalamnya termasuk:
  • Memilih standar kompetensi (goal) yang telah dibuat dalam fase analisis;
  • Menentukan kompetensi dasar (objektive);
  • Menentukan indikator keberhasilan;
  • Memilih bentuk penilaian;
  • Menentukan sumber atau bahan-bahan belajar.
  • Menerapkan strategi pembelajaran;
  • Membuat stroryboard;
  • Mendesain antar muka;

PENGEMBANGAN (DEVELOPMEN)

Fase ini merupakan fase produksi dimana segala sesuatu yang telah dibuat dalam fase perancangan menjadi nyata. Kegiatan-kegiatan dalam fase ini diantaranya adalah:

  • Membuat objek-objek belajar (learning objects) seperti dokumen teks, animasi, gambar, video dan sebagainya;
  • Membuat dokumen-dokumen tambahan yang mendukung.

IMPLEMENTASI (IMPLEMENTATION)

Implementasi adalah langkah nyata untuk menerapkan sistem pembelajaran yang sedang kita buat. Artinya, pada tahap ini semua yang telah dikembangkan diinstal atau diset sedemikian rupa sesuai dengan peran atau fungsinya agar bisa diimplementasikan. Misal, jika memerlukan software tertentu maka software tersebut harus sudah diinstal. Jika penataan lingkungan harus tertentu, maka lingkungan atau seting tertentu tersebut juga harus ditata. Barulah diimplementasikan sesuai skenario atau desain awal.

Pada fase ini sistem pembelajaran sudah siap untuk digunakan oleh pembelajar. Kegiatan yang dilakukan dalam fase ini adalah mempersiapkan dan memasarkannya ke target pembelajar.

EVALUASI (EVALUTION)

Evaluasi dapat dilakukan dalam dua bentuk evaluasi yaitu formatif dan sumatif. Evaluasi formatif dilakukan selama dan di antara fase-fase tersebut. Tujuan dari evaluasi ini adalah untuk memperbaiki sistem pembelajaran yang dibuat sebelum versi terakhir diterapkan. Evaluasi sumatif dilakukan setelah versi terakhir diterapkan dan bertujuan untuk menilai keefektifan pembelajaran secara keseluruhan.

Pertanyaan-pertanyaan yang dapat diajukan dalam fase evaluasi adalah:

  • Apakah tujuan belajar tercapai oleh pembelajar?
  • Bagaimana perasaan pembelajar selama proses belajar? suka, atau tidak suka?
  • Adakah elemen belajar yang bekerja dengan baik atau tidak baik
  • Apa yang harus ditingkatkan?
  • Apakah informsi dan atau pesan yang disampaikan cukup jelas dan mudah untuk dimengerti?
  • Apakan pembelajaran menarik, penting, dan memotivasi?

Referensi:

http://ermala.wordpress.com/2011/04/26/model-addie-sebagai-kerangka-kerja-pembuatan-e-learning/

Euphorbia obesa

Klasifikasi

Kerajaan Plantae
Divisi Angiospermae
( Unrenked ) Eudicots
( Unrenked ) Rosids
Urutan Malpighiales
Keluarga Euphorbiaceae
Genus Euphorbia
Spesies Euphorbia obese

Euphorbia obesa (tanaman baseball) tampak seperti bola yang sempurna, sangat dekoratif. Tanaman ini memiliki diameter 6 cm untuk yang muda, tetapi dapat mencapai 15 cm untuk yang tua. Bentuknya bulat untuk individu muda dan silinder untuk yang tua. Tanaman Ini berisi sebuah reservoir air untuk mengatasi musim kering.

Tanaman Ini rata-rata memiliki 8 rusuk,dihiasi dengan tonjolan yang mendalam kecil secara teratur yang ada di pinggiran. Tanaman ini berwarna hijau dengan garis-garis terang atau lebih gelap. Di alam liar dengan paparan sinar matahari langsung, tanaman ini berwarna merah dan ungu. Tanaman ini memiliki beberapa bunga-bunga kecil tidak signifikan di puncaknya.

Hidup dalam kondisi yang sama pada dua benua yang berbeda,  Euphorbia obese merupakan bentuk konvergensi dengan  Astrophytum asterias yang merupakan kaktus dari Meksiko.

A.    Negara Asal :

Tanaman ini adalah tanaman endemik di daerah Great Karoo, Afrika Selatan. Karena bentuknya yang lucu, banyak penggemar tanaman akhirnya mengambil tanaman ini dan mengkoleksinya, sehingga populasinya rusak berat. Akhirnya tanaman ini dilindungi oleh pemerintah Afika Selatan.

 B.     Habitat :

Mereka ditemukan tumbuh di bawah sinar matahari penuh atau (lebih sering) di bawah perlindungan semak dan kadang-kadang di antara batu-batu yang cukup rendah di tanah berpasir. Warnanya berbaur dengan baik dilingkungan sehingga seringkali  sulit untuk membedakannya. Tanaman ini ditemukan di ketinggian berkisar 300-900 m di atas permukaan laut. Tempat ini sangat berbatu dan berbukit dengan curah hujan musim panas berkisar 200-300 mm per tahun. Musim panas sangat panas: maksimum harian rata-rata sekitar 26 derajat Celcius dan minimum sekitar 11 derajat celcius.

C.    Budidaya:

Tanaman ini dapat hidup ditempat yang ekstrim bahkan dapat mentolerir suhu sampai -5 ° C (-10 ° jika akar tetap kering). Ia melakukan yang terbaik dalam tanah mineral, tetapi toleran terhadap berbagai tipe tanah. Hemat air selama bulan-bulan musim panas dan tetap kering di musim dingin. Pertumbuhan lambat, berumur panjang, dan tanaman yang telah tumbuh di tempat teduh harus membutuhkan adaptasi jika diletakkan di tempat yang panas/terkena sinar matahri langsung.

 D.    Keterangan:

Euphorbia ebosa adalah tanaman sukulen yang sangat soliter tanpa duri atau daun yang terlihat seperti bola hijau-cokelat.

  • Akar : akar lentik.
  • Batang: Solid, berbentuk kubah, bulat, atau ketika berusia dua kali lebih tinggi dan memanjang atau berbentuk kerucut, sampai dengan 20 (-30) cm dengan diameter 9-10 cm, abu-abu hijau, besi abu-abu, kebiruan -hijau atau coklat-hijau dengan sangat menarik band transversal keunguan merah-coklat atau membosankan dan dengan jahitan halus membujur ditandai menandai permukaannya, menciptakan efek hampir kotak-kotak tanaman yang lebih muda memiliki landak laut bulat-seperti bentuk.
  • Rusuk: Biasanya 8, vertikal, lebar, sedikit terangkat dengan alur-alur dangkal di antara. Tetapi jumlah rusuk cenderung meningkat sebagai tanaman mendapatkan (tanaman dengan sepuluh rusuk dilaporkan) tua. Terlihat di atas tulang rusuk, adalah menit, coklat, tuberkel ruglose dalam seri tunggal.
  • Daun: Daun yang sangat dasar, sangat kecil dan segera drop off
  • Bunga: Euphorbia ini berkelamin tunggal dengan, kecil hijau keabu-abuan cyathia biasanya yang semua laki-laki pada beberapa tanaman, atau semua perempuan pada orang lain. Oleh karena itu penyerbukan silang antara laki-laki dan perempuan tanaman diperlukan untuk memproduksi benih. Penyerbukan biasanya dilakukan oleh serangga. Semua euphorbias memiliki karangan bunga kompleks yang disebut sebagai cyathium (cangkir) dan ini adalah unit perbungaan tersebut. Cyathium berisi banyak bunga jantan sangat berkurang atau bunga betina tunggal. Dalam Euphorbia obesa, yang cyathia muncul di musim panas, dari “mata berbunga melingkar”, terletak di sepanjang bagian atas sudut, dekat ujung tumbuh, pada batang. Mereka diproduksi dengan garpu bercabang-peduncles (bunga tangkai), telah bracts menit dan halus berbulu. Para cyathia yang berbentuk cangkir sampai 3 mm diameter, memperluas di bunga-bunga kecil yang halus wangi female.
  • Buah: Buah sedikit, dengan diameter yang eksplosif rilis benih  sampai 7 mm. Para peduncles tidak bertahan, dan jatuh setelah benih telah bubar.
  • Benih: Kecil bulat diameter 2mm belang-belang abu-abu ketika dewasa. Betina memiliki tiga stigma yang menonjol, sedangkan laki-laki memiliki pusat berbulu seperti ditutupi dengan serbuk sari kuning. Setelah penyerbukan tanaman betina menghasilkan buah yang masing-masing mengandung 3 biji.

E.     Catatan:

Seperti halnya dengan semua Euphorbias lain, ketika tanaman rusak akan mengeluarkan getah berwarna putih susu yang dikenal sebagai latex. Lateks ini beracun dan dapat mengiritasi kulit

F.     Propagasi:

Diperbanyak dari biji yang ditaburkan pada musim semi atau musim panas. Perkecambahan terjadi dalam 3 minggu, dan  Berbunga pada usia 5-8 tahun.

G.    Legislasi

Perlu diketahui bahwa Euphorbia obesa dilindungi oleh undang-undang nasional dan internasional:

  • Pada tingkat NASIONAL, undang-undang ini berbeda dari satu provinsi ke provinsi dan diawasi oleh otoritas Konservasi Alam. Di Western Cape (dan mungkin Timur dan Northern Cape yang semuanya bagian dari provinsi yang sama pada 1974 ketika peraturan disahkan) Euphorbia obesa dan 8 spesies lain, yang terdaftar di Jadwal 3 (Protected Flora) dan satu memerlukan izin dari Konservasi Alam untuk mengumpulkan, mengolah dan menjual Flora Dilindungi. Ketika membeli flora yang dilindungi, pastikan bahwa penjual terdaftar dengan Konservasi Alam dan bahwa mereka mengeluarkan suatu Faktur. Untuk informasi lebih lanjut, silahkan hubungi Western Cape Dewan Konservasi Alam, Tas Swasta X9086, CAPE TOWN, 8000, telepon (021) 483 3539 / 483 3170, faks (021) 483 4158, email: dhignett@pawc.wcape.gov.za atau otoritas propinsi Anda.
  • Pada tingkat INTERNATIONAL ada sepuluh spesies Euphorbia pada Lampiran I, tetapi Euphorbia obesa, dan semua spesies sukulen lainnya  tercantum pada Lampiran II CITES, yaitu Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Fauna dan Flora Liar yang Terancam Punah. Ini berarti bahwa setiap tanaman Euphorbia obesa atau bagian dari tanaman yang dibawa melalui perbatasan internasional memerlukan Izin Ekspor CITES yang dikeluarkan oleh otoritas negara pengekspor, dan Izin Impor CITES yang dikeluarkan oleh otoritas negara pengimpor. Benih, bibit dan serbuk sari dari tanaman artifisial diperbanyak dibebaskan dan dapat diperdagangkan tanpa izin. Pembeli disarankan untuk memastikan bahwa penjual adalah dealer, reputasi terdaftar dan bahwa faktur dikeluarkan dengan penjualan. Untuk info lebih lanjut tentang CITES, silakan kunjungi situs web mereka: http://www.cites.org. Mereka memberikan banyak info. termasuk daftar otoritas nasional dari semua negara anggota.

 

Referensi

http://pansoez-langkat.blogspot.com/2011/07/tanaman-bola-baseball-euphorbia-obesa.html/diakses pada 2 desember 2011 pkl 21.19

http://planetputri.wordpress.com/2011/03/13/9-tumbuhan-terunik-di-dunia/diakses pada 2 desember 2011 pkl 21.30

http://rahasiasains.blogspot.com/2011/04/10-tanaman-terunik-di-dunia.html/dikses pada 2 desember 2011 pkl 21.40/

http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http://www.cactus-art.biz/schede/ EUPHORBIA/Euphorbia_obesa/Euphorbia_obesa/euphorbia_obesa.htm&ei=sN7YTo- LB8fIrQfT8anaDQ&sa= X&oi=translate&ct= result&resnum= 3&ved= 0CC8Q7gEwAg&prev =/search%3Fq%3Dkonservasi% 2Beuphorbia% 2Bobesa %26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26rls%3Dorg.Mozilla:en-US:official % 26 biw% 3D1366%26bih% 3D665%26prmd%3Dimvns/diakses pada 2 desember 2011 pkl 22.09

http://www.tucson-gardener.com/graphics/succulent/Euphorbia%20obesa.html/ diakses pada 2 desember 2011 pkl 21.00

KOPI

Kopi merupakan marga sejumlah tumbuhan berbentuk pohon yang beberapa di antaranya menjadi bahan dasar pembuatan minuman penyegar kopi. Genus ini memiliki sekitar 100 spesies, namun dari 100 spesies itu hanya dua yang memiliki nilai perdagangan penting, yaitu C. canephora (menghasilkan kopi robusta) dan C. arabica (menghasilkan kopi arabika). Beberapa jenis lainnya juga dipakai sebagai bahan campuran untuk mempengaruhi aroma, seperti C. excelsa dan C. liberica.

Sistem Percabangan Tanaman Kopi

 Kopi (Coffea spp) adalah species tanaman berbentuk pohon yang termasuk dalam famili Rubiaceae dan genus Coffea. Tanaman ini tumbuhnya tegak, bercabang, dan bila dibiarkan tumbuh dapan mencapai tinggi 12 m. daunnya bulat telur dengan ujung agak meruncing. daun tumbuh berhadapan pada batang, cabang, dan ranting-rantingnya. Kopi mempunyai sistem percabangan yang agak berbeda dengan tanaman lain. tanaman ini mempunyai beberapa jenis cabang yang sifat dan fungsinya agak berbeda.

 Sistem Perakaran Tanaman Kopi

 Meskipun tanaman kopi merupakan tanaman tahunan, tetapi umumnya mempunyai perakaran yang dangkal. Oleh karena itu tanaman ini mudah mengalami kekeringan pada kemarau panjang bila di daerah perakarannya tidak di beri mulsa.

Secara alami tanaman kopi memiliki akar tunggang sehingga tidak mudah rebah. Tetapi akar tunggang tersebut hanya dimiliki oleh tanaman kopi yang bibitnya berupa bibit semaian atau bibit sambungan (okulasi) yang batang bawahnya merupakan semaian. Tanaman kopi yang bibitnya berasal dari bibit stek, cangkokan atau bibit okulasi yang batang bawahnya merupakan bibit stek tidak memiliki akar tunggang sehingga relatif mudah rebah.

 Bunga dan Buah Tanaman Kopi

Tanaman kopi umumnya akan mulai berbunga setelah berumur ± 2 tahun. Mula-mula bunga ini keluar dari ketiak daun yang terletak pada batang utama atau cabang reproduksi. Tetapi bunga yang keluar dari kedua tempat tersebut biasanya tidak berkembang menjadi buah, jumlahnya terbatas, dan hanya dihasilkan oleh tanaman-tanaman yang masih sangat muda. Bunga yang jumlahnya banyak akan keluar dari ketiak daun yang terletak pada cabang primer. Bunga ini berasal dari kuncup-kuncup sekunder dan reproduktif yang berubah fungsinya menjadi kuncup bunga. Kuncup bunga kemudian berkembang menjadi bunga secara serempak dan bergerombol.

 Jenis Cabang Kopi

  •  Cabang Reproduksi (cabang orthrotrop)

Cabang reproduksi adalah cabang yang tumbuhnya tegak dan lurus. ketika masih muda cabang ini juga sering disebut wiwilan. Cabang ini berasal dari tunas reproduksi yang terdapat di setiap ketiak daun pada batang utama atau cabang primer. Setiap ketiak daun bisa mempunyai 4-5 tunas reproduksi, sehingga apabila cabang reproduksi mati bisa diperbaharui sebanyak 4-5 kali. Cabang ini mempunyai sifat seperti batang utama, sehingga bila suatu ketika batang utama mati atau tidak tumbuh sempurna, maka fungsinya dapat digantikan oleh cabang ini.

  •  Cabang Primer (cabang plagiotrop)

Cabang primer adalah cabang yang tumbuh pada batang utama atau cabang reproduksi dan berasal dari cabang primer. Pada setiap ketiak daun hanya mempunyai satu tunas primer, sehingga apabila cabang ini mati, ditempat itu sudah tidak dapat tumbuh cabang primer lagi. Cabang primer mempunyai ciri-ciri (1). arah pertumbuhannya mendatar, (2). Lemah, (3). berfungsi sebagai penghasil bunga karena disetiap ketiak daunnya terdapat mata atau tunas yang dapat tumbuh menjadi bunga.

 Setiap ketiak daun pada cabang primer mempunyai tunas reproduksi dan tunas sekunder. Tunas reproduksi dapat tumbuh menjadi cabang reproduksi, demikian pula tunas sekunder dapat tumbuh menjadi cabang sekunder. Namun demikian tunas reproduksi dan tunas sekunder tersebut biasanya tidak berkembang menjadi cabang, melainkan tumbuh dan berkembang menjadi bunga.

  •  Cabang Sekunder

Cabang sekunder adalah cabang yang tumbuh pada cabang primer dan berasal dari tunas sekunder. cabang ini mempunyai sifat seperti cabang primer sehingga dapat menghasilkan bunga.

  •  Cabang Kipas

Cabang kipas adalah cabang reproduksi yang tumbuh kuat pada cabang primer karena pohon sudah tua. Pohon yang sudah tua biasanya hanya tinggal mempunyai sedikit cabang primer karena sebagian besar sudah mati dan luruh. Cabang yang tinggal sedikit ini biasanya terletak diujung batang dan mempunyai pertumbuhan yang cepat sehingga mata reproduksinya tumbuh cepat menjadi cabang-cabang reproduksi. Cabang reproduksi ini sifatnya seperti batang utama dan sering disebut sebagai cabang kipas.

  •  Cabang Pecut

Cabang pecut adalah cabang kipas yang tidak mampu membentuk cabang primer, meskipun tumbuhnya cukup kuat.

  •  Cabang Balik

Cabang Balik adalah cabang reproduksi yang tumbuh pada cabang priemer, berkembang tidak normal dan mempunyai arah pertumbuhan menuju ke dalam mahkota tajuk.

  •  Cabang Air

Cabang air adalah cabang reproduksi yang tumbuhnya pesat, ruas-ruas daunnya relatif panjang dan lunak atau banyak mengandung air.

Bunga Tanaman Kopi

Jumlah kuncup bunga pada setiap ketiak daun terbatas, sehingga setiap ketiak daun yang sudah menghasilkan bunga dengan jumlah tertentu tidak akan pernah menghasilkan bunga lagi. Namun demikian cabang primer dapat terus tumbuh memanjang membentuk daun baru, batang pun dapat terus menghasilkan cabang primer sehingga bunga bisa terus dihasilkan oleh tanaman. Tanaman kopi yang sudah cukup dewasa dan dipelihara dengan baik dapat menghasilkan ribuan bunga dalam satu saat. Bunga tersebut tersusun dalam kelompok yang masing-masing terdiri dari 4-6 kuntum bunga. Pada setiap ketiak daun dapat menghasilkan 8-18 kuntum bunga, atau setiap buku menghasilkan 16-36 kuntum bunga.

Bunga tanaman kopi berukuran kecil, mahkotanya berwarna putih dan berbau harum semerbak. Kelopak bunga berwarna hijau, pangkalnya menutupi bakal buah yang mengandung dua bakal biji. Benangsarinya terdiri dari 5-7 tangkai yang berukuran pendek. Bila bunga sudah dewasa, kelopak dan mahkotanya akan membuka dan segera mengadakan penyerbukan (peristiwa bertemunya tepungsari dan putik). Setelah terjadi penyerbukan, secara perlahan-lahan bunga akan berkembang menjadi buah. Mula-mula mahkota bunga tampak mengering dan berguguran. Kemudian kulit buah yang berwarna hijau makin lama makin membesar. bila sudah tua kulit ini akan berubah menguning dan akhirnya menjadi merah tua. waktu yang diperlukan sejak terbentuknya bunga hingga buah menjadi matang ± 6-11 bulan, tergantung dari jenis dan faktor-faktor lingkungannya. Kopi arabika membutuhkan waktu 6-8 bulan, sedangkan kopi robusta 8-11 bulan.

Bunga tanaman kopi biasanya akan mekar pada permulaan musim kemarau sehingga pada akhir musim kemarau telah berkembang menjadi buah yang siap dipetik. Pada awal hujan, cabang primer akan memanjang dan membentuk daun-daun baru yang siap mengeluarkan bunga pada awal musim kemarau mendatang. Menurut cara penyerbukannya, kopi dibedakan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu kopi self steril dan kopi self fertil. Kopi self steril adalah jenis kopi yang tidak akan menghasilkan buah bila bunganya mengadakan penyerbukannya sendiri (tepung sari berasal dari jenis kopi yang sama). Kopi self steril ini baru menghasilkan buah bila bunganya menyerbuk silang (tepung sari berasal dari kopi jenis lainnya). Oleh karena itu tanaman kopi ini harus ditanam bersamaan dengan kopi jenis lainnya sehingga penyerbukan silang bisa berlangsung. Kopi self fertil adalah kopi yang mampu menghasilkan buah bila mengadakan penyerbukan sendiri sehingga tidak harus ditanam bersamaan dengan kopi jenis lainnya.

Buah Kopi

Buah tanaman kopi terdiri dari daging buah dan biji. Daging buah terdiri atas 3 (tiga) bagian lapisan kulit luar (eksokarp), lapisan daging (mesokarp), dan lapisan kulit tanduk (endokarp) yang tipis tetapi keras. Buah kopi umumnya mengandung dua butir biji, tetapi kadang-kadang hanya mengandung 1 (satu) butir atau bahkan tidak berbiji (hampa) sama sekali. Biji ini terdiri dari atas kulit biji dan lembaga. Lembaga atau sering disebut endosperm merupakan bagian yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat minuman kopi.

Klasifiasi

Kerajaan          : Plantae

Divisi               : Magnoliophyta

Kelas               : Magnoliopsida

Ordo                : Gentianales

Famili              : Rubiaceae

Genus              : Coffea

Spesies         : Coffea arabica

TERATAI

Teratai (Nymphaea) adalah nama genus untuk tanaman air dari suku Nymphaeaceae. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai water-lily atau waterlily. Di Indonesia, teratai juga digunakan untuk menyebut tanaman dari genus Nelumbo (lotus). Pada zaman dulu, orang memang sering mencampuradukkan antara tanaman genus Nelumbo seperti seroja dengan genus Nymphaea (teratai). Pada Nelumbo, bunga terdapat di atas permukaan air (tidak mengapung), kelopak bersemu merah (teratai berwarna putih hingga kuning), daun berbentuk lingkaran penuh dan rimpangnya biasa dikonsumsi.

Teratai Merupakan tanaman asli dari Timur Tengah, Asia , Australia dan New Guinea. Ada sekitar  200 spesies tanaman teratai, 40 spesies di antaranya sudah dikenal dan dibudidayakan.

Bunga Teratai sendiri berbentuk besar dan menarik dengan banyak kelopak. Berwarna cenderung pink kemerah-merahan, atau putih. Benangsarinya berwarna kuning dan memenuhi bagian kelopak.

Bunga ini disucikan dalam agama Budha dan Hindu dan sering digambarkan pada seni dan litelatur Asia Selatan.

Akarnya merupakan akar Rimpang dimana ia menancap dengan kuat di dalam lumpur dibawah permukaan air. Tanaman ini memiliki batang yang panjang dimana bunganya terpasang  diatas batang.

Terdapat lubang-lubang udara pada rimpang ini, jika diiris setiap irisannya akan nampak seperti sepotong keju Swiss yang berlubang-lubang.

Daunnya  berbentuk lembaran dan lebarnya dapat mencapai 90 cm. Mereka mengapung atau menonjol diatas permukaan air. Memiliki tangkai daun yang panjang dimana tersebar dengan benjolan kecil.

Sedangkan Bibit Teratai memiliki stuktur yang keras dan berwarna coklat gelap. Mereka memiliki bentuk yang bervariasi mulai dari bulat, oval hingga membujur. Biji teratai ini juga tercatat sebagai biji tertua dalam sejarah.

Dapat tumbuh pada ketinggian hingga 6 meter, tergantung pada kedalaman air. Semua bagian dari tanaman teratai ini dapat dimakan. Akar rimpang ini dapat dimakan dalam berbagai hidangan lezat. Daun, tangkai serta bunga terkadang  dimakan sebagai sayuran.

 Tanaman tumbuh di permukaan air yang tenang. Bunga dan daun terdapat di permukaan air, keluar dari tangkai yang berasal dari rizoma yang berada di dalam lumpur pada dasar kolam, sungai atau rawa. Tangkai terdapat di tengah-tengah daun. Daun berbentuk bundar atau bentuk oval yang lebar yang terpotong pada jari-jari menuju ke tangkai. Permukaan daun tidak mengandung lapisan lilin sehingga air yang jatuh ke permukaan daun tidak membentuk butiran air. Bunga terdapat pada tangkai yang merupakan perpanjangan dari rimpang. Diameter bunga antara 5-10 cm.

Teratai terdiri dari sekitar 50 spesies yang tersebar dari wilayah tropis hingga daerah subtropis seluruh dunia. Teratai yang tumbuh di daerah tropis berasal dari Mesir.

Jenis

  • Nelumbo nucifera : si biru atau teratai India, juga dikenal sebagai kacang dari India dan teratai suci agama Hindu dan Budha. Merupakan bunga nasional India dan Vietnam. Akarnya dan biji juga digunakan secara luas dalam masakan Asia.
  • Nelumbo lutea :  Teratai Amerika

Manfaat

Teratai yang ditanam di kolam digunakan sebagai bahan makanan, sebagai bunga persembahan juga sebagai tanaman hias. Teratai menjadi tanaman di kebun-kebun karena bunganya yang indah. Pelukis Perancis bernama Claude Monet terkenal dengan lukisan bunga teratai.

Perbanyakan

Berkembangbiak dengan biji, atau melalui akar rimpang. Akar rimpang dipotong kecil-kecil dan ditanam dalam lumpur. Usahakan agar sebagian dari akar tersebut menyembul  diatas lumpur atau tanah dasar kolam. Akar rimpang ini kelak akan tumbuh merebak keatas dan membentuk tanaman baru. Tanaman ini berbunga selama musim panas dan hujan. Digunakan sebagai bunga potong juga akar rimpangnya dapat dimakan, biasanya dipanen pada bulan Oktober.

Untuk perawatannya sendiri, tanaman teartai sangat menyukai air yang bersih oleh karena itu biasakan untuk mengganti air yang ada.

Keunikan

Teratai merupakan tanaman air yang unik. Teratai yang tumbuh di air yang sangat berlumpur (kotor, coklat), warna bunganya lebih cemerlang. Warna bunga bila putih lebih putih, bila merah lebih merah, bila merah muda makin terang warnanya.

Sejarah

Pada zaman Mesir kuno, teratai dan lotus banyak tumbuh di pinggir Sungai Nil. Nymphaea caerulea dan Nymphaea lotus adalah dua spesies yang berasal dari Mesir. Bunga N. caerulea hanya berumur sehari, mekar di pagi hari dan tenggelam di bawah air di senja hari. Bunga dari N. lotus mekar pada malam hari dan menguncup di pagi hari. Peninggalan dari kedua jenis teratai asli Mesir ini ditemukan di makam Ramses II.

Teratai

 

KLASIFIKASI

Kerajaan : Plantae

Divisi  : Magnoliophyta

Kelas  : Magnoloipsida

Ordo   : Nymphaeales

Famili  : Nymphaeaceae

Genus  : Nymphaea

Spesies  : Nymphaea alba

Mengapa Daun Teratai Tidak Basah?

Misteri bagaimana daun teratai yang superhidrofob tetap kering meski terapung di atas air telah dipecahkan oleh ilmuwan di Cina.

Bagian atas daun teratai yang terapung merupakan contoh permukaan hidrofob yang sudah dikenal, yang menumpahkan air yang jatuh di atasnya, dan prinsip ini telah digunakan sebagai sebuah model untuk teknologi seperti jendela yang membersihkan dirinya sendiri secara otomatis. Daun teratai ditutupi oleh permukaan kasar yang memiliki tonjolan-tonjolan berlilin, yang menyebabkan air membentuk gumpalan dan tergelincir jatuh dari daun. Sekarang Lei Jiang dari Akademi Sains Cina di Beijing dan rekan-rekannya telah menemukan mengapa, meski terapung di atas air, tidak ada sedikit airpun yang mengalir masuk ke dalam daun.

Mikroskop elektron menunjukkan bahwa, di dekat ujung daun, tonjolan-tonjolan berlilin digantikan oleh permukaan halus yang terdiri dari lipatan-lipatan dan alur-alur, sehingga mencegah aliran balik dari tetesan-tetesan air. Ini berarti bahwa daun tersebut 50% lebih tahan terhadap perendaman dibanding sebuah daun model yang memiliki permukaan halus.

Pinggir daun teratai membantu menjaga permukaannya tetap kering

Jiang menyebutkan bahwa, seperti permukaan daun teratai yang telah menjadi inspirasi untuk membuat permukaan-permukaan superhidrofob, apa yang ditemukan pada batas pinggir daun ini bisa dijadikan sebagai sebuah model dalam aplikasi seperti tabung atau saluran-saluran mikrofluida yang memerlukan pengaliran keluar atau penolakan arah aliran air.

Abraham Marmur, seorang profesor ilmu dan teknologi air di Technion-Israel Institute of Technology, Haifa, mengatakan bahwa “para peneliti ini seharusnya diberikan penghargaan atas temuannya yang telah membuka sebuah aspek baru dari daun bunga teratai”.

ANGGREK BULAN BINTANG

Anggrek Bulan Bintang (Paraphalaenopsis denevei) berasal dari Kalimantan, biasanya terdapat pada pohon di dekat aliran sungai di dataran rendah dengan ketinggian 300 m dpl.

Genera Paraphalaenopsis hanya terdiri dari 4 species:

  • Paraphalaenopsis denevei : Rat-tailed Phalaenopsis
  • Paraphalaenopsis labukensis : Rat-tailed Phalaenopsis
  • Paraphalaenopsis laycockii : Rat-tailed Phalaenopsis
  • Paraphalaenopsis serpentilingua

Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Liliidae
Ordo : Orchidales
Famili : Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan)
Genus : Paraphalaenopsis
Spesies : Paraphalaenopsis denevei

sumber

http://www.anggrek.org/paraphalaenopsis-denevei.html

http://www.plantamor.com/index.php?plant=949

SAMPAH

A.      Pengertian Sampah

Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung. Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia didefinisikan konsep lingkungan maka Sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya.

B.      Jenis-jenis Sampah

1)      Berdasarkan Sumbernya

  1. Sampah Alam
  2. Sampah Manusia
  3. Sampah Konsumsi
  4. Sampah Nuklir
  5. Sampah Industri
  6. Sampah Pertambangan

2)      Berdasarkan Sifatnya

  1. Sampah Organik – dapat diurai (degradable)
  2. Sampah Anorganik – tidak terurai (undegradable)

3)      Berdasarkan Bentuknya

Sampah adalah bahan baik padat atau cairan yang tidak dipergunakan lagi dan dibuang. Menurut bentuknya sampah dapat dibagi sebagai:

1.       Sampah Padat

Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik Merupakan sampah yang berasal dari barang yang mengandung bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari peralatan rumah tangga, potongan-potongan ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun dan sebagainya.

Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam (biodegradability), maka dapat dibagi lagi menjadi:

      1. Biodegradable: yaitu sampah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh proses biologi baik aerob atau anaerob, seperti: sampah dapur, sisa-sisa hewan, sampah pertanian dan perkebunan.
      2. Non-biodegradable: yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi. Dapat dibagi lagi menjadi:
        • Recyclable: sampah yang dapat diolah dan digunakan kembali karena memiliki nilai secara ekonomi seperti plastik, kertas, pakaian dan lain-lain.
        • Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak dapat diolah atau diubah kembali seperti tetra packs, carbon paper, thermo coal dan lain-lain.

2.       Sampah Cair

Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah, seperti:

      • Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini mengandung patogen yang berbahaya.
      • Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi dan tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen.

Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi.

Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi.

Untuk mencegah sampah cair adalah pabrik pabrik tidak membuang limbah sembarangan misalnya membuang ke selokan. virus dan bakteri. Salah satu perkembangan utama pada dialektika manusia adalah pengurangan penularan penyakit melalui sampah manusia dengan cara hidup yang higienis dan sanitasi. Termasuk didalamnya adalah perkembangan teori penyaluran pipa (plumbing). Sampah manusia dapat dikurangi dan dipakai ulang misalnya melalui sistem urinoir tanpa air.

C.    Sampah Alam

Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur ulang alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Di luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya daun-daun kering di lingkungan pemukiman.

D.     Sampah Manusia

Sampah manusia (Inggris: human waste) adalah istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit.

E.     Sampah Konsumsi

Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna barang, dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah. Ini adalah sampah yang umum dipikirkan manusia. Meskipun demikian, jumlah sampah kategori ini pun masih jauh lebih kecil dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri.

F.     Limbah Radioaktif

Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidup dan juga manusia. Oleh karena itu sampah nuklir disimpan ditempat-tempat yang tidak berpotensi tinggi untuk   melakukan aktivitas, tempat-tempat yang dituju biasanya bekas tambang garam atau dasar laut (walau jarang namun kadang masih dilakukan).

G.    Waktu Penguraian Sampah

Table data waktu penguraian sampah

Jenis Sampah Waktu Penguraian
  • Kertas
  • Kulit buah
  • Kardus / Karton
  • Filter rokok
  • Kantong plastik
  • Benda-benda kulit
  • Kain Nilon
  • Jaring ikan
  • Aluminium
  • Baterai bekas
  • Plastik
  • Batu baterai
  • Botol kaca
  • Botol plastik
  • Styrofoam
  • 2 – 5 bulan
  • 6 bulan
  • 5 bulan
  • 10 – 12 tahun
  • 10 – 12 tahun
  • 25 – 40 tahun
  • 30 – 40 tahun
  • 30 – 40 tahun
  • 80 – 100 tahun
  • 100 tahun
  • 50 – 80 tahun
  • 100 tahun
  • 1 juta tahun untuk hancur tanpa bekas
  • Tidak dapat diperkirakan waktu hancurnya
  • Tidak dapat hancur

H.     Dampak Sampah Bagi Lingkungan

Dampak negatif yang ditimbulkan dari sampah yang tidak dikelola dengan baik adalah sebagai berikut:

    1. Gangguan Kesehatan:
    2. Menurunnya kualitas lingkungan
    3. Menurunnya estetika lingkungan
    4. Terhambatnya pembangunan negara

Dengan menurunnya kualitas dan estetika lingkungan, mengakibatkan pengunjung atau wisatawan enggan untuk mengunjungi daerah wisata tersebut karena merasa tidak nyaman, dan daerah wisata tersebut menjadi tidak menarik untuk dikunjungi. Akibatnya jumlah kunjungan wisatawan menurun, yang berarti devisa negara juga menurun.

  1. Tercemarnya tanah, air tanah dan makhluk bawah tanah.
  2. Racun-racun dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah akan membunuh hewan-hewan pengurai di dalam tanah seperti cacing.
  3. PCB yang tidak dapat terurai meskipun termakan oleh binatang maupun tanaman akan menjadi racun berantai sesuai urutan rantai makanan.
  4. Kantong plastik akan mengganggu jalur air yang teresap ke dalam tanah.
  5. Menurunkan kesuburan tanah karena plastik juga menghalangi sirkulasi udara di dalam tanah dan ruang gerak makhluk bawah tanah yang mampu meyuburkan tanah.
  6. Kantong plastik yang sukar diurai, mempunyai umur panjang, dan ringan akan mudah diterbangkan angin hingga ke laut sekalipun.
  7. Hewan-hewan dapat terjerat dalam tumpukan plastik.
  8. Hewan-hewan laut seperti lumba-lumba, penyu laut, dan anjing laut menganggap kantong-kantong plastik tersebut makanan dan akhirnya mati karena tidak dapat mencernanya.
  9. Ketika hewan mati, kantong plastik yang berada di dalam tubuhnya tetap tidak akan hancur menjadi bangkai dan dapat meracuni hewan lainnya.
  10. Pembuangan sampah plastik sembarangan di sungai-sungai akan mengakibatkan pendangkalan sungai dan penyumbatan aliran sungai yang menyebabkan banjir.


 

Sumber

http://alamendah.wordpress.com/2009/07/23/dampak-plastik-terhadap-lingkungan/

http://astriani.wordpress.com/2009/01/20/pengertian-sampah/

http://clubbing.kapanlagi.com/showthread.php?t=17579

http://coastal-hazard.blogspot.com/2008/02/dampak-sampah-plastik-di-laut-tidak.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Sampah

http://shevceba.blogspot.com/2009/08/lama-penguraian-sampah-dan-jenis-jenis.html

Stem Sel

A. Pengertian Stem Sel

Sel punca, sel induk, sel batang atau dalam bahasa Inggrisnya stem cell merupakan sel yang belum berdiferensiasi dan mempunyai potensi yang sangat tinggi untuk berkembang menjadi banyak jenis sel yang berbeda di dalam tubuh. Sel punca juga berfungsi sebagai sistem perbaikan untuk mengganti sel-sel tubuh yang telah rusak demi kelangsungan hidup organisme. Saat sel punca terbelah, sel yang baru mempunyai potensi untuk tetap menjadi sel punca atau menjadi sel dari jenis lain dengan fungsi yang lebih khusus, misalnya sel otot, sel darah merah atau sel otak.

B. Sifat Stem Sel
Sel punca memiliki dua sifat penting yang sangat berbeda dengan sel yang lain:

  1. Sel punca belum merupakan sel dengan spesialisasi fungsi tetapi dapat memperbaharui diri dengan pembelahan sel bahkan setelah tidak aktif dalam waktu yang panjang.
  2.  Dalam situasi tertentu, sel punca dapat diinduksi untuk menjadi sel dengan fungsi tertentu seperti sel jaringan maupun sel organ yang mempunyai tugas tersendiri. Pada sumsum tulang dan darah tali pusar (bahasa Inggris: umbilical cord blood), sel punca secara teratur membelah dan memperbaiki jaringan yang rusak, meski demikian pada organ lain seperti pankreas atau hati, pembelahan hanya terjadi dalam kondisi tertentu.

Peneliti medis meyakini bahwa penelitian sel punca berpotensi untuk mengubah keadaan penyakit manusia dengan cara digunakan memperbaiki jaringan atau organ tubuh tertentu. Namun demikian, hal ini tampaknya belum dapat benar-benar diwujudkan dewasa ini. Penelitian sel punca dapat dikatakan dimulai pada tahun 1960-an setelah dilakukannya penelitian oleh ilmuwan Kanada, Ernest A. McCulloch dan James E. Till.

C. Ragam Stem Sel
Sel-sel induk dapat digolongkan berdasarkan potensi yang dimiliki oleh sel tersebut maupun berdasarkan asalnya.

1. Berdasarkan potensi

  • Sel induk ber-totipotensi (toti=total) adalah sel induk yang memiliki potensi untuk berdiferensiasi menjadi semua jenis sel, yaitu sel ekstraembrionik, sel somatik, dan sel seksual. Jenis sel ini dapat bertumbuh menjadi organisme baru bila diberikan dukungan maternal yang memadai. Sel induk bertotipotensi diperoleh dari sel induk embrio, hasil pembuahan sel telur oleh sel sperma.
  • Sel induk ber-pluripotensi (pluri=jamak) adalah sel-sel yang dapat berdiferensiasi menjadi semua jenis sel dalam tubuh, namun tidak dapat membentuk suatu organisme baru.
  • Sel induk ber-multipotensi adalah sel-sel yang dapat berdiferensiasi menjadi beberapa jenis sel dewasa.
  • Sel induk ber-unipotensi (uni=tunggal) adalah sel induk yang hanya dapat menghasilkan satu jenis sel tertentu, tetapi memiliki kemampuan memperbarui diri yang tidak dimiliki oleh sel yang bukan sel induk.

2. Berdasarkan asalnya

  • Sel punca embrio (embryonic stem cells)

Sel induk ini diambil dari embrio pada fase blastosit (5-7 hari setelah pembuahan). Massa sel bagian dalam mengelompok dan mengandung sel-sel induk embrionik. Sel-sel diisolasi dari massa sel bagian dalam dan dikultur secara in vitro. Sel induk embrional dapat diarahkan menjadi semua jenis sel yang dijumpai pada organisme dewasa, seperti sel-sel darah, sel-sel otot, sel-sel hati, sel-sel ginjal, dan sel-sel lainnya.

  • Sel germinal/benih embrionik (embryonic germ cells)

Sel germinal/benih (seperti sprema/ovum) embrionik induk/primordial (primordial germ cells) dan prekursor sel germinal diploid ada sesaat pada embrio sebelum mereka terasosiasi dengan sel somatik gond dan kemudian menjadi sel germinal. Sel germinal embrionik manusia/human embryonic germ cells (hEGCs) termasuk sel punca yang berasal dari sel germinal primordial dari janin berumur 5-9 minggu. Sel punca jenis ini memilki sifat pluripotensi.

  • Sel punca fetal

Sel punca fetal adalah sel primitif yang dapat ditemukan pada organ-organ fetus (janin) seperti sel punca hematopoietik fetal dan progenitor kelenjar pankreas. Sel punca neural fetal yang ditemukan pada otak janin menunjukkan kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi sel neuron dan sel glial (sel-sel pendukung pada sistem saraf pusat). Darah, plasenta, dan tali pusat janin kaya akan sel punca hematopoietik fetal.

  • Sel punca dewasa (adult stem cells)

Sel punca dewasa mempunyai dua karakteristik. Karakteristik pertama adalah sel-sel tersebut dapat berproliferasi untuk periode yang panjang untuk memperbarui diri. Karakteristik kedua, sel-sel tersebut dapat berdiferensiasi untuk menghasilkan sel-sel khusus yang mempunyai karakteristik morfologi dan fungsi yang spesial.

  • Sel punca hematopoietik

Salah satu macam sel induk dewasa adalah sel induk hematopoietik (hematopoietic stem cells), yaitu sel induk pembentuk darah :yang mampu membentuk sel darah merah, sel darah putih, dan keping darah yang sehat. Sumber sel induk hematopoietik adalah sumsum :tulang, darah tepi, dan darah tali pusar. Pembentukan sel induk hematopietik terjadi pada tahap awal embriogenesis, yaitu dari mesoderm dan disimpan pada situs-situs spesifik di dalam embrio.

  • Sel punca mesenkimal

Sel induk mesenkimal/ mesenchymal stem cells (MSC) dapat ditemukan pada stroma sumsum tulang belakang, periosteum, lemak, dan kulit. MSC termasuk sel induk multipontensi yang dapat berdiferensiasi menjadi sel-sel tulang, otot, ligamen, tendon, dan lemak. Namun ada beberapa bukti yang menyatakan bahwa sebagian MSC bersifat pluripotensi sehingga tidak hanya dapat berubah menjadi jaringan mesodermal tetapi juga endodermal.

D. Transplantasi Stem Sel

Transplantasi sel induk dapat berupa:

  • Transplantasi autologus (menggunakan sel induk pasien sendiri, yang dikumpulkan sebelum pemberian kemoterapi dosis tinggi)
  • Transplantasi alogenik (menggunakan sel induk dari donor yang cocok, baik dengan hubungan keluarga atau tanpa hubungan keluarga), atau
  •  Transplantasi singenik(menggunakan sel induk dari saudara kembar identik.

Jenis-jenis transplantasi sel punca
Menurut sumbernya transplantasi sel induk dapat dibagi menjadi:

  • Transplantasi sel punca dari sumsum tulang (bone marrow transplantation)

Sumsum tulang adalah jaringan spons yang terdapat dalam tulang-tulang besar seperti tulang pinggang, tulang dada, tulang punggung, dan tulang rusuk. Sumsum tulang merupakan sumber yang kaya akan sel induk hematopoietik. Sejak dilakukan pertama kali kira-kira 30 tahun yang lalu, transplantasi sumsum tulang digunakan sebagai bagian dari pengobatan leukemia, limfoma jenis tertentu, dan anemia aplastik. Karena teknik dan angka keberhasilannya semakin meningkat, maka pemakaian transplantasi sumsum tulang sekarang ini semakin meluas.

Pada transplantasi ini prosedur yang dilakukan cukup sederhana, yaitu biasanya dalam keadaan teranestesi total. Sumsum tulang (sekitar 600 cc) diambil dari tulang panggul donor dengan bantuan sebuah jarum suntik khusus, kemudian sumsum tulang itu disuntikkan ke dalam vena resipien. Sumsum tulang donor berpindah dan menyatu di dalam tulang resipien dan sel-selnya mulai berproliferasi.

Pada akhirnya, jika semua berjalan lancar, seluruh sumsum tulang resipien akan tergantikan dengan sumsum tulang yang baru. Namun, prosedur transplantasi sumsum tulang memiliki kelemahan karena sel darah putih resipien telah dihancurkan oleh terapi radiasi dan kemoterapi. Sumsum tulang yang baru memerlukan waktu sekitar 2-3 minggu untuk menghasilkan sejumlah sel darah putih yang diperlukan guna melindungi resipien terhadap infeksi. Transplantasi sumsum tulang memerlukan kecocokan HLA 6/6 atau paling tidak 5/6.

Risiko lainnya adalah timbulnya penyakit GvHD, di mana sumsum tulang yang baru menghasilkan sel-sel aktif yang secara imunologi menyerang sel-sel resipien. Selain itu, risiko kontaminasi virus lebih tinggi dan prosedur pencarian donor yang memakan waktu lama.

  • Transplantasi sel punca darah tepi (peripheral blood stem cell transplantation)

Seperti halnya sumsum tulang, peredaran darah tepi merupakan sumber sel induk walaupun jumlah sel induk yang dikandung tidak sebanyak pada sumsum tulang. Untuk mendapatkan jumlah sel induk yang jumlahnya mencukupi untuk suatu transplantasi, biasanya pada donor diberikan granulocyte-colony stimulating factor (G-CSF) untuk menstimulasi sel induk hematopoietik bergerak dari sumsum tulang ke peredaran darah.

Transplantasi ini dilakukan dengan proses yang disebut aferesis. Jika resipien membutuhkan sel induk hematopoietik, pada proses ini darah lengkap diambil dari donor dan sebuah mesin akan memisahkan darah menjadi komponen-komponennya, secara selektif memisahkan sel induk dan mengembalikan sisa darah ke donor.

Transplantasi sel induk darah tepi pertama kali berhasil dilakukan pada tahun 1986. Keuntungan transplantasi sel induk darah tepi adalah lebih mudah didapat. Selain itu, pengambilan sel induk darah tepi tidak menyakitkan dan hanya perlu sekitar 100 cc. Keuntungan lain, sel induk darah tepi lebih mudah tumbuh. Namun, sel induk darah tepi lebih rentan, tidak setahan sumsum tulang. Sumsum tulang juga lebih lengkap, selain mengandung sel induk juga ada jaringan penunjang untuk pertumbuhan sel. Karena itu, transplantasi sel induk darah tepi tetap perlu dicampur dengan sumsum tulang.

  • Transplantasi sel induk darah tali pusat

Pada tahun 1970-an, para peneliti menemukan bahwa darah plasenta manusia mengandung sel induk yang sama dengan sel induk yang ditemukan dalam sumsum tulang. Karena sel induk dari sumsum tulang telah berhasil mengobati pasien-pasien dengan penyakit-penyakit kelainan darah yang mengancam jiwa seperti leukemia dan gangguan-gangguan sistem kekebalan tubuh, maka para peneliti percaya bahwa mereka juga dapat menggunakan sel induk dari darah tali pusat untuk menyelamatkan jiwa pasien mereka.

Darah tali pusat mengandung sejumlah sel induk yang bermakna dan memiliki keunggulan di atas transplantasi sel induk dari sumsum tulang atau dari darah tepi bagi pasien-pasien tertentu. Transplantasi sel induk dari darah tali pusat telah mengubah bahan sisa dari proses kelahiran menjadi sebuah sumber yang dapat menyelamatkan jiwa.

Transplantasi sel induk darah tali pusat pertama kali dilakukan di Perancis pada penderita anemia Fanconi tahun 1988. Pada tahun 1991, darah tali pusat ditransplantasikan pada penderita Chronic Myelogenous Leukemia. Kedua transplantasi ini berhasil dengan baik. Sampai saat ini telah dilakukan kira-kira 3.000 transplantasi darah tali pusat.

stem sel

Sumber
http://en.wikipedia.org/wiki/stem_sel. Diakses pada 5 mei 2010
http://explorestemcells.co.uk. Diakses pada 5 mei 2010
http://myhealing.wordpress.com/2007/11/04/hello-world/. Diakses pada 5 mei 20120
http://nlm.nih.gov/medlineplus/stemcells.html. Diakses pada 5 mei 2010
http://stemcellresearchnews.com. Diakses pada 5 mei 2010

Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)

Klasifikasi ilmiah
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae (suku kapas-kapasan)
Genus : Hibiscus
Spesies : Hibiscus rosa-sinensis

Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) adalah tanaman semak suku Malvaceae yang berasal dari Asia Timur dan banyak ditanam sebagai tanaman hias di daerah tropis dan subtropis. Bunga besar, berwarna merah dan tidak berbau. Bunga dari berbagai kultivar dan hibrida bisa berupa bunga tunggal (daun mahkota selapis) atau bunga ganda (daun mahkota berlapis) yang berwarna putih hingga kuning, oranye hingga merah tua atau merah jambu.

Deskripsi
Bunga terdiri dari 5 helai daun kelopak yang dilindungi oleh kelopak tambahan (epicalyx) sehingga terlihat seperti dua lapis lingkaran kelopak bunga. Mahkota bunga terdiri dari 5 lembar atau lebih jika merupakan hibrida. Tangkai putik berbentuk silinder panjang dikelilingi tangkai sari berbentuk oval yang bertaburan serbuk sari. Tanaman ini memiliki benang sari yang filamen seluruhnya bersatu dalam satu berkas/setukal (mono = satu, adelphus = tukal) sehingga membentuk tabung yang membungkus putik. Biji terdapat di dalam buah berbentuk kapsul berbilik lima. Pada umumnya tinggi tanaman sekitar 2 sampai 5 meter. Daun berbentuk bulat telur yang lebar atau bulat telur yang sempit dengan ujung daun yang meruncing. Daun penumpu ini kecil berbentuk rambut tidak persisten (stipula), terdapat dipucuk tanaman mempunyai stamen membentuk satu tabung disebut stamenal colloum jadi stamen ini yaitu daun yannng berubah bentuk dan warna. Di daerah tropis atau di rumah kaca tanaman berbunga sepanjang tahun, sedangkan di daerah subtropis berbunga mulai dari musim panas hingga musim gugur.
Bunga berbentuk terompet dengan diameter bunga sekitar 5 cm. hingga 20 cm. Putik (pistillum) menjulur ke luar dari dasar bunga. Bunga bisa mekar menghadap ke atas, ke bawah, atau menghadap ke samping. Pada umumnya, tanaman bersifat steril dan tidak menghasilkan buah. Tanaman berkembang biak dengan cara stek, pencangkokan, dan penempelan.

Kriteria Klasifikasi Tumbuhan
Dalam pengklasifikasian tumbuhan perlu diperhartikan beberapa kriteria sebagai berikut :

  1.  Jumlah sel penyusun tubuh tumbuhan; ada tumbuhan bersel satu (uniseluler) dan ada yang bersel banyak (multiseluler).
  2.  Organ perkembangbiakannya.
  3.  Habitus tumbuhan waktu hidupnya; tegak, menjalar, atau merambat.
  4. Struktur jaringan pengangkut (Xilem dan Floem).
  5.  Tipe silinder pusat (stele), ada tiga tipe stele yaitu: Protostele, sifonostele, dan diktiostele.
  6. Bentuk dan ukuran daun ; dikenal dua macam bentuk dan ukuran daun yakni, makrofil dan mikrofil.
  7.  cara berkembang biak; seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). pada cara generatif akan diperoleh hasil fertilisasi yang bersifat heterogamet atau isogamet.
  8.  Biji, bunga dan buah; ada tidaknya biji dan bunga dapat dipakai untuk menetukan tingkat keprimitifan suatu tumbuhan.

Morfologi tanaman

  •  Hibitus : Perdu, tahunan, tegak, tinggi ± 3 m.
  •  Batang : Bulat, berkayu, keras, diameter ± 9 cm, masih muda ungu setelah tua putih kotor.
  •  Daun : Tunggal, tepi beringgit, ujung runcing, pangkal tumpul, panjang 10-16 cm, lebar 5-11 cm, hijau muda, hijau.
  • Bunga : Tunggal, bentuk terompet, di ketiak daun, kelopak bentuk lonceng, berbagi lima, hijau kekuningan, mahkota terdiri dari lima belas sampai dua puluh daun mahkota, merah muda, benang sari banyak, tangkai sari merah, kepala sari kuning, putik bentuk tabung, merah.
  •  Buah : Kecil, lonjong, diameter ± 4 mm, masih muda putih setelah tua coklat.
  •  Biji : Pipih, putih.
  •  Akar : Tunggang, coklat muda.

Kandungan kimia
Daun, bunga, dan akar Hibiscus rosa sinensis mengandung flavonoida. Di samping itu daunnnya juga mengandung saponin dan polifenol, bunga mengandung polifenol, akarnya juga mengandung tanin, saponin, skopoletin, cleomiscosin A, dan cleomiscosin C.

Kegunaan dan khasiat
Daun H. rosa sinensis berkhasiat sebagai obat demam pada anak-anak, obat batuk, dan obat sariawan. Untuk obat demam pada anak-anak dipakai ± 25 gram daun segar Hibiscus rosa sinensis, ditambah dengan air 2 sendok makan, ditumbuk sampai lumat, kemudian dibalurkan pada bagian dada punggung dan leher. Kembang sepatu banyak dijadikan tanaman hias karena bunganya yang cantik. Bunga digunakan untuk menyemir sepatu di India dan sebagai bunga persembahan. Di Tiongkok, bunga yang berwarna merah digunakan sebagai bahan pewarna makanan. Di Indonesia, daun dan bunga digunakan dalam berbagai pengobatan tradisional. Kembang sepatu yang dikeringkan juga diminum sebagai teh.

Nama daerah

  • Sumatera : Bungong roja (Aceh), Bunga-bunga (Batak Karo), Soma Soma (Nias), Bekeju (Mentawai)
  •  Jawa : Kembang sepatu (Betawi), Kembang wera (Sunda),Kembang sepatu (Jawa Tengah), Bunga Rebong (Madura)
  •  Bali : Waribang
  •  Nusa Tenggara : Embuhanga (Sangir), Bunga cepatu (Timor)
  •  Sulawesi : Ulange (Gorontalo), Kulango (Buol), Bunga sepatu (Makasar), Bunga bisu (Bugis)
  •  Maluku : Ubu-ubu (Ternate), Bala bunga (Tidore)

Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Kembang_sepatu

JERUK BALI (Citrus maxima)

Citrus maxima adalah tumbuhan menahun (perennial) dengan karakteristik tinggi pohon 5-15 meter. Batang tanaman agak kuat, garis tengah 10-30 meter, berkulit agak tebal, kulit bagian luar berwarna coklat kekuningan, bagian dalam berwarna kuning. Pohon jeruk mempunyai banyak cabang yang terletak saling berjauhan dan merunduk pada bagian ujungnya. Cabang yang masih muda bersudut dan berwarna hijau, namun lama-lama menjadi berbentuk bulat dan berwarna hijau tua. Tajuk pohon agak rendah dan tidak teratur.

 

Klasifikasi Jeruk Bali
Kingdom : Plantae (tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (berpembuluh)
Superdivisio : Spermatophyta (menghasilkan biji)
Divisio : Magnoliophyta (berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub-kelas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Familia : Rutaceae (suku jeruk-jerukan)
Genus : Citrus
Spesies : Citrus maxima

Morfologi Tanaman

  • Daun
    Daun tanaman berbentuk bulat telur dan berukuran besar, dengan bagian puncak atau ujung tumpul dan bagian tepi hampir rata, serta bagian dekat ujung agak berombak. Letak daun terpencar dengan tangkai daun bersayap lebar, warna kekuningan, dan berbulu agak suram.
  • Batang
    Batang tanaman agak kuat, garis tengah 10-30 meter, berkulit agak tebal, kulit bagian luar berwarna coklat kekuningan, bagian dalam berwarna kuning. Pohon jeruk mempunyai banyak cabang yang terletak saling berjauhan dan merunduk pada bagian ujungnya. Cabang yang masih muda bersudut dan berwarna hijau, namun lama-lama menjadi berbentuk bulat dan berwarna hijau tua.
    Tanaman citrus memiliki batang yang tergolong dalam batang berkayu ( lignosus ), yaitu batang yang biasanya keras dan kuat, karena sebagian besar terdiri dari kayu. Batangnya berbentuk bulat ( teres ), berduri ( spinosus ) pendek, kaku dan juga tajam. Selain itu arah tumbuh batangnya mengangguk ( nutans ), dimana batangnya tumbuh tegak lurus ke atas tetapi ujungnya lalu membengkok kembali ke bawah.
  • Buah
    Buah berukuran besar dan berkulit tebal, Buahnya berbentuk bulat atau bola yang tampak tertekan.
  • Daging Buah
    Warna daging buah merah muda atau merah jambu. Daging buah memiliki tekstur keras sampai lunak, rasa manis sampai sedikita asam, dan berbiji sedikit.
  • Bunga
    Bunga jeruk bali majemuk ( inflorescentia ), tersusun dalam malai yang keluar dari ketiak daun, bunga berbentuk bintang, diameter 1.5 – 2.5 cm, bunga berwarna putih, dan baunya harum.
  • Akar
    Akar tanaman jeruk merupakan akar tunggang.

Kandungan dan Manfaat Jeruk Bali
Jeruk bali memiliki beberapa kandungan, diantaranya Likopen, pectin, flavonoid dan vitamin c. Selain itu, memiliki beberapa kandungan kimia diantaranya :

Keterangan :

1. glycocitrine-I
2. 5-hydroxynoracronycine
3. citrusinine-I
4. 5-hydroxynoracronycine alcohol
5. grandisine-I
6. natsucitrine-II
7. citracridone-III

Likopen
Likopen merupakan pigmen karotenoid yang membawa warna merah. Pigmen ini termasuk ke dalam golongan senyawa fitokimia yang mudah ditemui pada tomat, jeruk, dan buah-buahan lain yang berwarna merah. Selain itu, pigmen ini juga terdapat di dalam darah manusia, yaitu 0,5 mol/liter darah. Nama likopen diambil dari spesies tomat yaitu Solanum lycopersicum.
Likopen bermanfaat untuk mencegah berbagai penyakit kanker, terutama kanker prostat. Sebagai anti radikal bebas, likopen dapat masuk ke dalam aliran darah lalu menangkap radikal bebas pada sel-sel tua dan memperbaiki sel-sel yang telah mengalami kerusakan. Struktur likopen sangat mendukung potensinya sebagai antioksidan. Struktur kimia likopen sangat berbeda dengan jenis karoteniod pada umumnya. Struktur likopen tidak dapat dikonversi menjadi vitamin A dan diketahui lebih efisien dalam menangkap radikal bebas dibandingkan dengan karetonoid lain. Jika bersinergi dengan β-karoten (provitamin A) yang banyak terdapat pada jeruk bali, likopen bisa berperan sebagai antioksidan. Likopen mempunyai rumus kimia C40H56 yang terdiri dari banyak ikatan rantai ganda yang saling berkonjugasi. Kandungan likopen pada jeruk bali cukup tinggi, yaitu 350 µg/100 g daging buah.
Aktivitas antioksidan likopen dua kali lebih kuat dibandingkan β-karoten dan sepuluh kali lipat lebih kuat dibandingkan vitamin E. Jadi reaksi likopen sebagai antioksidan di dalam tubuh lebih baik daripada vitamin A, C, E, maupun mineral lainnya. Selain itu, likopen diduga sangat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas seks. Likopen diyakini dapat meningkatkan jumlah sperma, memperbaiki struktur sperma, dan meningkatkan agresivitasnya. Dengan demikian, likopen otomatis dapat meningkatkan fertilitas seorang pria. Likopen juga dilaporkan dapat mengatasi kanker lambung yang disebabkan oleh infeksi Helicobacter pylori. Kehadiran likopen sangat bermanfaat untuk menghambat oksidasi yang disebabkan oleh bakteri tersebut.

Pektin
Jeruk bali mengandung pektin jauh lebih banyak dibandingkan dengan jenis jeruk. Satu jus jeruk bali mengandung lebih dari 3,9% pektin. Setiap 15 gram pektin dapat menurunkan 10% tingkat kolesterol. Hal ini menunjukkan bahwa jeruk bali dapat menurunkan risiko penyakit jantung.

Flavonoid
Flavonoid merupakan senyawa polifenol yang terdapat pada teh, buah-buahan, sayuran, anggur, bir dan kecap. Aktivitas antioksidan flavonoid tergantung pada struktur molekulnya terutama gugus prenil (CH3)2C=CH-CH2-. Gugus prenil flavonoid dikembangkan untuk pencegahan atau terapi terhadap penyakit-penyakit yang diasosiasikan dengan radikal bebas.

Vitamin C/Asam askorbat
Kadar vitamin C pada jeruk bali adalah 43 mg/100 g daging buah. Vitamin C juga merupakan antioksidan yang cukup baik. Vitamin C di dalam tubuh kan bersinergi dengan vitamin E, yaitu berperan sebagai antioksidan untuk menangkal serangan radikal bebas. Vitamin C dapat bersinergi dengan vitamin E dan mudah dioksidasi menjadi asam dehidroaskorbat. Dengan demikian maka vitamin C juga berperan dalam menghambat reaksi oksidasi yang berlebihan dalam tubuh dengan cara bertindak sebagai antioksidan.

sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Jeruk_bali

KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP

  • Ciri-ciri Makhluk Hidup

 Makhluk hidup memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Bergerak
  2. Bernapas
  3. Berkembangbiak
  4. Tumbuh dan Berkembang
  5. Memerlukan Makanan (Nutrisi)
  6. Peka Terhadap Rangsangan (Iritabilitas)
  7. Adaptasi
  8. Mengeluarkan Zat Sisa
  • Klasifikasi Makhluk Hidup
  1. Klasifikasi Sederhana
  2. Klasifikasi Menurut Carolus Linnaeus
  3. Klasifikasi Sistem 5 Kingdom
  • Organisasi Kehidupan
  1. Sel
  2. Jaringan
  3. Organ
  4. Sistem Organ